HUT Kota Solo Ke 276 Tahun

HUT Kota Solo Ke 276 Tahun

Hari ini, tepat tanggal 17 Februari 2021 diperingati sebagai Hari Lahir Kota Solo ke-276 tahun.

Setiap 17 Februari menjadi tanggal bersejarah bagi masyarakat Solo, karena hari itu permulaan berdirinya kota yang dahulu merupakan kerajaan. Tema yang diangkat pada Ulang tahun kali ini adalah “Unggul Budayane, Sejahtera Wargane”.

Kota Surakarta, yang lebih dikenal dengan sebutan Solo, merupakan salah satu kota bersejarah di Jawa Tengah, Indonesia. Sejarahnya yang kaya dan warisan budayanya yang megah membuat Solo menjadi destinasi yang menarik bagi para wisatawan dan sejarahwan.

  1. Asal Usul Nama Solo: Nama “Solo” berasal dari kata “sala,” yang dalam bahasa Jawa artinya “luang” atau “kosong.” Pemberian nama ini dihubungkan dengan legenda dari zaman kerajaan Mataram, di mana seorang prajurit menciptakan kota ini di tempat yang kosong.

  2. Kerajaan Mataram Islam: Sejarah awal Solo terkait erat dengan Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-17. Pada masa itu, Solo menjadi pusat kebudayaan dan keagamaan di bawah pemerintahan Sunan Pakubuwono II. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebuah istana kerajaan, menjadi simbol kebesaran dan kejayaan Kerajaan Mataram.

  3. Pemberontakan Diponegoro: Pada awal abad ke-19, Solo menjadi saksi dari Pemberontakan Diponegoro, seorang pangeran yang menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Pertempuran dan konflik melibatkan wilayah Solo, memperlihatkan perlawanan sengit melawan kolonialisme.

  4. Era Kemerdekaan: Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Solo terus berkembang sebagai pusat budaya dan ekonomi di Jawa Tengah. Pusat kota yang terorganisir dengan baik mencerminkan arsitektur tradisional Jawa, sementara warisan budayanya yang kaya membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik.

  5. Pusat Kesenian dan Kerajinan: Solo dikenal sebagai pusat seni dan kerajinan tradisional Jawa. Batik Solo, kerajinan perak, dan wayang kulit adalah beberapa hasil karya seni yang terkenal dari kota ini. Pusat-pusat seni dan galeri di Solo menjadi saksi perkembangan dan pelestarian seni tradisional.

  6. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat: Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tetap menjadi landmark penting dan pusat kebudayaan di Solo. Pengunjung dapat mengunjungi istana ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah, seni, dan budaya Jawa.

  7. Pembangunan dan Modernisasi: Dalam beberapa dekade terakhir, Solo telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur yang signifikan. Pembangunan modern diimbangi dengan upaya pelestarian warisan budaya, menjadikan Solo sebagai kota yang unik dengan harmoni antara masa lalu dan masa kini.

Dengan sejarah yang kaya dan tradisi yang kuat, Solo terus menjadi destinasi yang menarik, tidak hanya bagi mereka yang ingin menggali sejarah, tetapi juga bagi mereka yang mencari keindahan seni dan kekayaan budaya Jawa.

Direktur dan Civitas Akademika Politeknik Indonusa Surakarta turut mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kota Solo ke-276 tahun. Semoga kota Solo tetap menjadi kota ternyaman di Indonesia.